MOTOR LEARNING ( PEMBELAJARAN GERAK )
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani
Disusun oleh :
- Fazri Yulianto
- Aprianti Derlis
- Siti Mariam Ulfah
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2016
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Belajar adalah hasil langsung dari praktik atau pengalaman. Belajar tidak dapat diukur secara langsung, karena proses yang mengantarkan pencapaian perubahan perilaku berlangsung secara internal atau dalam diri manusia dan tidak bisa diamati secara langsung, terkecuali ditafsirkan berdasarkan perilaku itu sendiri. Belajar dipandang sebagai proses yang menghasilkan perubahan relatif permanen dalam keterampilan.
Gerak merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari segala kegiatan yang berlangsung di kehidupan manusia. Melalui gerak kita dapat mengekspresikan segala bentuk emosi, pola pikir, karakter dan banyak hal lainnya, dengan kata lain segala bentuk gerak dapat merupakan ekpresi yang terlihat keluar, yang menggambarkan proses belajar yang tidak terlihat di dalam diri individu. Meskipun yang ditekankan dalampembelajaran gerak ialah penguasaan keterampilan, namun tidak berarti aspek lain, seperti peran fungsi kognitif diabaikan.
Gerak merupakan ciri kehidupan. Gerakan tubuh dalam hal ini gerak yang dihasilkan oleh kontraksi otot, memungkinkan manusia melakukan berbagai hal yang menunjang kehidupannya. Manusia Mempertahankan Keselamatannya dengan bergerakReflek menghindar, berlari, menunduk, memungkinkan orangmenjaga diri dari hal yang mempertahankan tubuhnya. Belajar gerak ini adalah menambah pengetahuan, pemahaman, atau penguasaan melalui pengalaman atau penyelidikan.
Pembelajaran gerak adalah serangkaian gerak yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. Aspek-aspek yang terkandung dalam pembelajaran gerak meliputi: Belajar merupakan pengaruh latihan atau pengalaman, Belajar tidak langsung teramati, Perubahan yang terjadi relatif melekat adalah penting untuk menyakini bahwa faktor latihanlah yang akan mempengaruhi penampilan secara menetap. Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang yang bersangkutan yang akan berguna ketika suatu waktu di butuhkan. Kemampuan baru itu akan terbawa kemanapun orang yang bersangkutan berpindah tempat.
Pembelajaran Gerak (Motor Learning) merupakan studi tentang keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak sangat terkait dengan latihan dan pengalaman individu bersangkutan. Belajar gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia. Menurut Amung Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000:6) ada tiga tahapan dalam belajar gerak (motor learning) yaitu;
Tahapan verbal kognitif, maksudnya kognitif dan proses membuat keputusan lebih menonjol
Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau atlet lebih terampil
Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar performa peserta didik atau atlet menjadi lebih padu dalam melakukan gerakannya.
Pembelajaran gerak bertujuan untuk melatih keterampilan gerak. Melatih keterampilan gerak memerlukan kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan metode penyajian yang tepat. Setiap metode pada dasarnya memiliki keistimewaan sesuai dasar pemikiran yang melandasinya.
Pelatihan merupakan suatu proses yang sistematis,yang dilakukan secara berulang-ulang dengan beban latihan yang ditambah sedikit demi sedikit pada hari-hari berikutnya. Dengan berlatih secara sistematis dalam pengulangan-pengulangan yang konstan, maka akan didapatkan hasil yang baik. Dalam olahraga pengulangan teknik dasar sangat diperlukan, sehingga gerakan gerakan yang diperlukan tetap stabil, (tidak berubah).
Pada dasarnya olahraga membutuhkan sentuhan jiwa yang halus, kesabaran, keuletan dan ketahanan mental. Selain itu, ada unsur-unsur yang mendasar dan mutlak dimiliki dalam olahraga: bentuk dan struktur tubuh, teknik dasar, mekanisme gerak, kondisi fisik dan kebugaran mental, karena unsur-unsur tersebut saling melengkapi satu sama lain untuk mencapai otomatisasi dalam keterampilan yang baik dibutuhkan pengetahuan tentang gerakan-gerakan yang kesemuanya itu dapat dikaji melalui motor learning.
- Rumusan Masalah
- Apa saja tahapan-tahapan dalam proses pembelajaran gerak ?
- Apa saja metode yang efektif digunakan dalam pembelajaran gerak ?
- Tujuan Penulisan
- Agar pembaca dapat mengetahui apa saja tahapan yang terdapat dalam pembelajaran gerak
- Agar pembaca mendapat gambaran mengenai pembelajaran gerak, dari metode-metode pembelajaran gerak yang telah dituliskan
PEMBAHASAN
Apabila kita mendiskusikan mengenai prinsip-prinsip latihan, maka pertama kali yang harus memperoleh pertimbangan adalah deskripsi umum dari tahapan latihan. Karena latihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dari tidak bisa (tingkat pemula) menjadi trampil (mahir). Kerangka kerja secara umum inilah yang menjadi dasar pertimbangan dalam mengorganisasi latihan.
Ada tiga hal yang dapat diidentifikasi dalam proses belajar, dan perlu mendapatkan
Pertimbangan adalah:
- Tahapan Verbal-Kognitif
Pada tahapan ini, tugasnya adalah memberikan pemahaman secara lengkap mengenai bentuk gerak baru kepada peserta didik. Sebagai pemula, mereka belum memahami mengenai apa, kapan, dan bagaimana gerak itu dilakukan. Oleh karena itu, kemampuan verbal-kognitif sangat mendominasi tahapan ini. Instruksi, demonstrasi, film clips, dan informasi verbal lainnya secara khusus memberikan manfaat dalam tahapan ini. Tujuan pembelajarannya adalah agar peserta didik dapat mentransfer informasi yang sudah dipelajari sebelumnya kepada bentuk keterampilan yang dihadapinya sekarang. Contoh, beberapa keterampilan mempunyai ketentuan yang sama, sehingga perolehan informasi sebelumnya dapatdigunakan untuk pengajaran yang baru. Juga, beberapa bentuk gerakan yang sudah dipelajari sebelumnya dapat disesuaikan dengan skill yang diinginkan (contoh, mendrible bola basket, berlari, meloncat, dan lay up shoot), dan menjadi bahan pijakan untuk pengajaran selanjutnya.
- TahapanMotorik
Peserta didik selanjutnya memasuki tahapan motorik. Banyak persoalan yang terkait dengan aspek kognitif telah dipecahkan, dan sekarang fokusnya adalah membentuk organisasi pola gerak yang lebih efektif dalam menghasilkan gerakan. Biasanya yang harus dikuasai peserta didik pertama kali dalam belajar motorik adalah control dan konsistensi sikap berdiri, rasa percaya diri. Contoh keterampilan yang memerlukan gerakan yang cepat seperti pukulan tenis. Peserta didik mulai membangun sebuah program motorik (motor program) untuk menyempurnakan gerakan itu. Banyak factor berubah secara mencolok selama tahapan motorik, dikaitkan dengan pola-pola gerak yang lebih efektif. Performance meningkat secara cepat. Bebagai ketidak konsistensian dari satu kali latihan kelatihan yang lain dilihatnya sebagai upaya peserta didik untuk mencari solusi baru mengenai gerakannya. Konsistensi secara berangsur-angsur meningkat dan gerakannya mulai stabil. Antisipasi meningkat cepat. Dengan meningkatnya efisiensi dalam bergerak berarti pula berkurangnya pemborosan tenaga dalam latihan, dan juga self-talk menjadi kurang penting untuk performa. Tahapan motorik secara umum agak lebih lama daripada tahapan verbal-kognitif, barangkali perlu waktu beberapa minggu atau bulan untuk menguasai keterampilan olahraga dan bahkan cenderung lebih lama apabila peserta didik tersebut mempunyai kesulitan.
- TahapanOtomatisasi
Setelah peserta didik banyak melakukan latihan, secara berangsur-angsur memasuki tahapan otomatisasi. Disini motor program sudah berkembang dengan baik dan dapat mengontrol gerak dalam waktu singkat. Peserta didik sudah menjadi lebih trampil dan setiap gerakan yang dilakukan lebih efektif dan efisien. Bahkan untuk suatu keterampilan olahraga tertentu nampak dilakukan dengan gerakan yang rileks tapi mantap.
Namun didalam pembelajaran gerak juga membutuhkan metode-metode tertentu. Berikut berapa metode dalam pembelajaran gerak :
- Metode Global
- Metode global atau keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih dahulu kemudian dipecah-pecahkan menjadi bagian-bagian.
- Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut:
- Preview
yaitu suatu tahap yang dimaksudkan untuk memperkenalkan keterampilan yang akan dipelajari. Tahap preview ini tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik melalui uraian verbal, demonstrasi langsung, penayangan gambar atau foto, pemutaran videofilm, atau hanya lembaran-lembaran tugas; yang pada intinya adalah untuk memberikan gambaran utuh (keseluruhan) tentang materi yang akan dipelajari.
- Percobaan
dalam tahap ini semua murid mencoba untuk menguasai keterampilan yang dimaksud dengan cara melakukannya sendiri secara utuh seperti yang terlihat dalam gambar. Apabila keterampilan yang dipelajari tersebut adalah lompat jauh gaya lenting, maka semua murid mencoba melakukan lompat jauh dari mulai awalan hingga mendarat.
- Review
Setelah percobaan yang sekilas tadi dianggap cukup, maka dalam tahap ini guru mengundang murid untuk saling mengungkapkan masalah-masalah yang ditemukan selama percobaan. Atau, dalam kondisi kelas kita yang lebih bersifat satu arah (direct teaching), maka tahap ini sering digunakan guru untuk memberitahukan pada murid tentang kesalahan-kesalahan yang masih mereka buat. Tahap ini diakhiri hingga semua murid mempunyai gambaran yang jelas tentang kelemahan dan kelebihan mereka.
- Retrial
Dari pengenalan mereka tentang apa yang harus dilakukan pada percobaan mereka, maka dalam tahap ini murid mulai mencoba kembali, dengan tujuan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang masih dibuat Percobaan kembali ini tetap masih dalam konteks keseluruhan, yang kemudian bisa dilakukan semacam review kembali. Demikian seterusnya hingga keterampilan yang bersangkutan dirasa sudah dicapai dengan baik.
- Pemantapan
Setelah beberapa kali terlibat dalam proses review dan retrial, maka murid akan semakin memantapkan kemampuannya dengan melatihnya berulang-ulang. Pada tahap ini hendaknya guru sudah semakin spesifik dalam memberikan umpan balik informasi yang berguna buat memantapkan keterampilan anak.
- Metode Bagian
Metode bagian atau “part method’ adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu bagian ke keseluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum. Pada prakteknya metode ini dianggap metode yang tradisional, karena merupakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar dari teori behaviorisme.
Seperti dikatakan di atas, metode mengajar dengan cara ini dimulai dengan mengajarkan unit-unit terkecil dari suatu keterampilan, yang pada akhirnya digabungkan menjadi suatu keterampilan yang utuh. Dengan demikian tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
- Preview
Sama seperti dalam tahap pengajaran metode keseluruhan, tahap ini adalah untuk memberikan pengertian yang utuh tentang materi atau keterampilan yang akan dipelajari. Lebih khusus lagi, preview dalam metode ini adalah untuk memperlihatkan kepada murid bagaimana keterampilan yang dimaksud terdiri dari bagian-bagian yang digabungkan. Pelaksanaan tahap ini perlu untuk keperluan tahap berikutnya (namun dalam kelas-kelas kita tahap ini malah lebih sering dilewatkan)
- Analisis
Tahap ini dimaksudkan untuk mengenali bagian-bagian yang membangun suatu keterampilan, bagaimana sequencenya (urutan), dan apa fungsi dari masing-masing elemen tadi terhadap keutuhan keterampilan. Keperluan analisis ini sebenarnya akan bermanfaat juga untuk melatih anak dalam melihat bagaimana suatu keterampilanterbangun
- Melatih unit-unit
Setelah berhasil menganalisis suatu keterampilan yang hendak dipelajari, maka tahap berikutnya adalah melatih unit-unit tadi sesuai urutannya. Misalnya dalam lompat jauh tadi, maka yang pertama kali dilatih adalah awalannya. Setelah awalan dikuasai, maka kemampuan berikutnya yang dilatih adalah tolakan. Demikian terus, hingga semua unit tadi dikuasai
- Sintesis
Setelah semua unit yang membangun suatu keterampilan dapat dikuasai sebagai unit-unit kecil, maka di sinilah semua unit tadidicoba digabungkan sehingga mewujud sebagai keterampilan utuh. Untuk menggabungkan semua unit yang terpisah-pisah tadi tentunya tidak mudah dan tidak sebentar, karena tidak semua anak mempunyai kemampuan dasar yang sama. Oleh karena itu pelaksanaan tahap ini memerlukan waktu yang cukup, dengan pemberian umpan balik yang cukup pula.
Dalam metode campuran, Supandi (1987) membagi metode ini menjadi dua bagian, yang pertama yang dia sebut metode Global-Bagian atau Wholepart method dan metode progresif atau progressive method. Kita coba membahas-nya dibawah ini:
- Metode global-bagian
- Metode global-bagian (whole-part method) adalah campuran dari kedua metode yang sudah dibahas di atas, dengan maksud mencoba menggabung-kan kelebihan-kelebihan dari keduanya. Secara garis besarnya, pelaksanaan metode campuran ini adalah sebagai berikut:
- Preview
Maksudnya sama seperti yang diuraikan dalam metode keseluruhan
- Percobaan
Juga sama seperti dalam pelaksanaan percobaan dalam metode keseluruhan, yaitu pelaksanaan praktek dalam bingkai keseluruhan.
- Review
Hingga tahap ini seluruh rangkaian yang ditempuh pada metode keseluruhan masih sama (exactly the same). Bedanya, dalam acara review untuk metode campuran, seorang guru akan menekankan masalah-masalah yang dihadapi murid sebagai suatu unit yang terpisah, agar bisa dilatih secara terpisah pula dalam tahap berikutnya. Pengkoreksian atau diskusi yang dilakukan dalam tahap ini lebih bersifat individual, sehingga setiap anak akan melihat kekurangannya masing-masing.
- Melatih bagian
Kesalahan-kesalahan yang masih terjadi atau ditemukan dari tahap percobaan, akan diminta untuk dilatih lagi oleh setiap siswa secara bagian. Maksudnya, jika anak yang bersangkutan lemahnya dalam awalan, maka yang akan dia tekankan adalah latihan awalan. Demikian juga sebaliknya, jika yang masih salah tersebut adalah cara mendarat, maka yang dilatih oleh anak adalah teknik pendaratan
- Sintesis
Latihan bagian yang dilaksanakan di atas, setelah dirasa cukup, akan segera disusul dengan latihan keseluruhan lagi. Maksudnya, jika setiap kesalahan atau kelemahan sudah bisa diperbaiki sebagai suatu unit, maka segera anak mencobanya dalam kontek keseluruhan.
- Pemantapan
Jika dirasa perlu, latihan keseluruhan yang baru dilakukan di atas bisa dikembalikan lagi ke latihan bagian. Ini boleh saja dilakukan mengingat penyelesaian metode ini tidak terbatasi oleh tahapan tertentu, tetapi tergantung kebutuhan. Yang bisa dilakukan dalam tahap pemantapan ini adalah berganti-ganti dari latihan bagian ke latihan keseluruhan, kemudian kembali ke latihan bagian lagi, dan seterusnya.
- Metode progresif
Metode progresif (progressive method) adalah cara mengajar di mana bahan latihan atau keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian. Hingga di sini kita akan tergoda untuk mengatakan bahwa caranya sama seperti pelaksanaan metode bagian.
Perlu ditekankan bahwa pemisahan suatu keterampilan menjadi bagianbagian kecil untuk pelaksanaan metode progresif berbeda sifatnya dari metode bagian. Yang harus dilakukan di sini adalah mencoba mencari atau menentukan inti (core) dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang kemudian dijadikan bagian pertama yang harus dilakukan.
Sebagai contoh, untuk mengajarkan lompat jauh gaya lenting dengan metode progresif adalah dengan menentukan sikap melenting diudara sebagai intinya.
Dengan demikian, sikap melenting ini harus dilihat sebagai suatu bagian yang harus didekati dengan cara tertentu, yaitu dicari caranya yang paling mudah untuk melatihnya.
Jika suatu unit sudah ditentukan sebagai intinya, maka berikutnya adalah mempelajari bagian itu sebagai bagian pertama. Pada tahap berikutnya bagian pertama tadi digabungkan dengan bagian kedua. Bagian pertama dan bagian kedua tadi, berikutnya, digabungkan dengan bagian ketiga sebagai bagian yang baru. Dan jika pelajaran itu belum selesai, maka tahap selanjutnya adalah menggabungkan bagian pertama, bagian kedua dan bagian ketiga dengan
bagian keempat. Jadi pada setiap tahap, bagian yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya tidak ditinggalkan seperti halnya dalam metode bagian.
Cobalah lihat misalnya tahapan pelaksanaan mengajar lompat jauh yang sering dilakukan di FPOK.
- Tahap pertama adalah meminta anak untuk melatih posisi melenting dengan cara melompat dari bangku yang disediakan dipinggir bak lompat dengan dua kaki.
- Tahap kedua, kemudian meminta anak menolak dari bangku dengan satu kaki (kaki terkuat), sementara kaki yang satu berada di tanah di belakangnya, dan kemudian menolak ke udara dan melenting sertamendarat.
- Tahap ketiga, meminta anak menolak dari dari bangku dan melenting
- sebelum mendarat, tetapi diawali dengan 3 langkah lari.
- Tahap keempat, semua tahap di atas dilakukan secara sama, tetapi diawali dengan awalan yang lebih panjang. Sedangkan tahap terakhir adalah pelaksanaan lompat jauh dengan awalan—baik jarak dan kecepatan—yang sebenarnya.
KESIMPULAN
Gerak merupakan ciri kehidupan . Manusia mempertahankan keselamatan nya dengan bergerak refleks menghindar , berlari , menunduk , memungkinkan untuk menjaga diri . Belajar gerak adalah menambah pengetahuan , pemahaman , atau penguasaan melalui pengalama atau penyelidikan . Pembelajaran gerak adalah serangkaian gerak yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan . Pembelajaran gerak ( motor learning ) merupakan studi tentang keterlibatan dalam memperoleh dan menyempurnakan keterampilan gerak . Tujuan pembelajaran gerak adalah untuk melatih keterampilan gerak . Ada beberapa tahapan dalam proses pembelajaran gerak yaitu , Tahapan Verbal Kognitif (memberikan pemahaman) , Tahapan Motorik (membentuk organisasi pola gerak) , Tahapan Otomatisasi (Latihan secara berangsur-angsur) . Adapun metode yang ada dalam pembelajaran gerak yaitu , Metode Global (dari yang umum-> khusus) , Metode Bagian ( dari yang khusus->umum) , Metode Global-Bagian (Campuran , dengan menggabungkan kelebihan dari metode global dan bagian ) , Metode Progresif ( keterampilan dibagi dalam beberapa unit bagian )
DAFTAR PUSTAKA